"Jadilah bambu, jangan jadi pisang.Daunnya lebar membuat anaknya tidak kebagian sinar matahari.Bambu lain rela telanjang asal anaknya, rebung, pakaiannya lengkap.". Saya suka dengan kata-kata Cak Nur ini sebagaimana yang dicatatkan oleh Elly Roosita dalam buku Kesaksian Intelektual Mengiringi Kepergian Sang Guru Bangsa terbitan Paramadina.
Buku yang berupa iaitu himpunan tulisan mengenai Cak Nur oleh tokoh-tokoh intelektual seperti Amien Rais, Abdurrahman Wahid, Ahmad Syafii Maarif, Mohamad Sobary, Dawam Rahardjo, Eep Saefullah Fatah, Goenawan Mohammad yang menuliskan kenang-kenangan mereka mengiringi mengiringi kepergian Nurcholish Madjid Nur yang dianggap sebagai Sang Guru Bangsa.
Hendaknya kita menjadi bambu, bukannya pisang. Metafora yang digunakan Cak Nur ini memperlihatkan kepada kita betapa pentingnya perhatiannya terhadap usaha untuk mendidik anak bangsa. Cak Nur telah lama meninggal iaitu pada 29 Ogos 2005 tetapi fikirannya sebagai tokoh pemikir di dalam dunia Islam patut direnungkan dan diperdebatkan dalam usaha mencari inti ajaran Islam yang bersih dan jernih.
Rabu, 20 Mei 2009
Jadilah bambu, jangan jadi pisang
✔
abd naddin
Diterbitkan 2:32 PTG
Tags
Catat Ulasan
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)