Jumaat, 11 Oktober 2019

BERKUNJUNG KE JAKARTA, MELAWAT PAMERAN KRAFTANGAN TERBESAR DI INDONESIA

Tags

BERKUNJUNG KE JAKARTA, MELAWAT PAMERAN  KRAFTANGAN TERBESAR DI INDONESIA

SELEPAS menempuh perjalanan panjang dari Kota Kinabalu, sempat transit sebentar di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur, akhirnya kami tiba di Jakarta kira-kira jam 10.30 malam. Kemudian kami ke Jalan Kebon Kacang 9, menginap di Hotel Grand Picasso, tidak jauh dari Thamrin City.

Tujuan utama ke Jakarta kali ini adalah mengunjungi Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2019 yang diadakan di Jakarta Convention Centre (JCC) bermula 24 hingga 28 April 2019.

Seramai 37 delegasi dari Dewan Perniagaan Cina Tenom menyertai lawatan ke Inacraft 2019. Ahli Dewan Undangan Negeri Kemabong, Jamawi Jaafar mengetuai rombongan. Turut serta dalam delegasi adalah pegawai dari Pejabat Daerah Tenom dan Kemabong. Konsul Muda, Sartono Hendrarso dan staff Bahagian Ekonomi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) turut mengiringi delegasi Sabah ke pameran kraftangan terbesar di Indonesia itu.

“Pameran Kraftangan Inacraft ini diadakan setiap tahun,” kata Pak Sartono. Ini adalah kali ke-21 ia diadakan dan menarik penyertaan dari seluruh Indonesia dan juga penyertaan dari peringkat antarabangsa.

Kami sengaja berangkat lebih awal untuk mengelakka kesesakan jalan raya di Jakarta. Perasmian dijangka diadakan kira-kira jam 10.00 pagi oleh Presiden Indonesia, Ir H Joko Widodo.

Selepas tiba di JCC, kami sempat menikmati kopi sebelum masuk ke Balai Sidang JCC. Pengunjung agak ramai dan terpaksa berbaris. Dengan segala kebijaksanaan kami dapat menembus barisan dengan agak mudah. Sesampainya di dalam hanya undangan yang mendapat surat undangan saja dibenarkan masuk ke dewan perasmian. Mujurlah, Staff KJRI, Muhammad Widodo berjaya mendapatkan kad undangan untuk kami memasuki dewan.  Kami diberikan tempat duduk bersama delegasi Malaysia yang lain.

Tidak lama kemudian, Presiden Jokowi  bersama ibu Negara, Iriana tiba untuk merasmikan Inacraft 2019.  Gubernur DKI Jakarta , Anies Baswedan dan beberapa tamu kehormat, dan duta duta negara asing juga turut hadir.

"Setiap saya datang ke Inacraft saya melihat bahwa pameran ini naik kelas dari tahun ke tahun. Kualitas produk-produknya juga semakin baik, dan memang itu yang kita inginkan agar produk-produk kerajinan Indonesia terus naik kelas, naik kapasitas produksinya, naik kaulitasnya, baik daya saingnya, dan naik pamornya, utamanya untuk kualitas eksportnya,” kata Jokowi.

Setelah menyampaikan ucapan perasmian Inacraft 2019  Jokowi bersama isterinya, Iriana langsung melawat gerai  pameran di antaranya Paviliun DKI Jakarta, Empathy, Kerajaan Maroko dan beberapa lainnya.

Gubernur Jakarta, Anies Baswedan juga kelihatan berkunjung ke beberapa pameran juga didampingi isterinya.

Selama dua dekad, Inacraft menjadi wadah bagi pengusaha industri kreatif, usahawan kecil sederhana untuk menghasilkan pelbagai jenis kraftangan nusantara. Pelbagai hasail kraftangan Indonesia yang mempesona dipamerkan dalam pameran itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, INACRAFT berupaya melakukan pembenahan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan mutu pameran, tidak hanya segi konsep dan penampilan saja namun juga strategi promosi, program acara, suasana dan produk-produk Indonesia yang  ditampilkan,” kata penganjur.
. Fokus orientasi kami adalah untuk terus mempromosikan produk-produk lokal unggulan yang variatif, inovatif, fungsional tanpa meninggalkan sisi edukatif dan tetap memperhatikan trend yang berkembang di masyarakat serta memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.

Tema Inacratf kali ini ialah “Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities” Kota Jakarta memiliki beragam etnis maupun budaya masyarakat yang berbaur menjadi satu. Ini menjadikan Jakarta dikunjungi banyak orang dari berbagai daerah. Kehidupan sosial ekonomi yang maju pesat menjadi daya tarik orang untuk berbisnis dan mencari penghasilan.

 Jakarta menjadi pusat bisnis dan sebagai barometer bagi daerah lain di Indonesia. Perpaduan multi etnis dan akulturasi budaya sedikit banyak berpengaruh terhadap tradisi asli masyarakat Jakarta. Ragam seni budaya asli yang hampir terlupakan mendorong kami untuk melestarikan serta upaya untuk mengembangkannya,” demikian kata penganjur dalam brosur Inacraft 2019.

Selepas melawat pelbagai pameran, dari barangan kraftangan, batik,aksesori, bahan kulit, pakaian, kasut dan banyak lagi,kain tenunan, ukiran kayu dan tembaga. Bahkan pameran itu boleh dikatakan lengkap.

Namun selepas beberapa jam melihat pameran, kami akhirnya meninggalkan JCC . Banyak perkara yang boleh dicontohi. Pameran Inacraft 2019 itu memang menginspirasi.